Saturday, March 25, 2006

Hamil

Seorang teman datang pada saya dengan menangis “gw hamil!!!” katanya. Saya tidak begitu kaget, walaupun dia belum menikah.

Saya mengenal kekasihnya, 4 atau mungkin 5 tahun sudah mereka bersama, dan dia mengakui bahwa dalam rentang waktu itu mereka telah melakukan hubungan seks. Permasalahannya, ini adalah kehamilannya yang kedua, setelah dia melakukan aborsi pada kehamilan pertamanya hampir 2 tahun lalu. Hmmm, apakah Tuhan adil??? Saya ingin sekali hamil, tapi hingga saat ini Dia belum memberinya. Teman saya yang menolak hamil, malah Ia beri, bahkan 2 kali!!!

Untuk kehamilan kali ini ia bersikeras mempertahankannya, walaupun kekasihnya menentang. Ia bilang, ia siap jadi single parent apapun yang terjadi. Saya mengangguk saja tanda setuju, ketimbang ia harus hidup dengan kekasihnya yang junkies. Tapi, entahlah, saya tidak begitu yakin dengan konsistensinya, apalagi teman saya ini begitu mencintai kekasihnya –menurut saya-. Sering kali mereka bertengkar, kemudian putus, kemudian bersama lagi, bertengkar lagi, putus lagi, dan bersama lagi. Begitu terus, saya rasa ia tidak cukup punya kekuatan untuk menolak ketika kekasihnya meminta kembali dan berjanji untuk berubah…

Ntah lah, saya hanya prihatin dan tidak bisa berbuat apa2. Di sini saya hanya hendak mempertanyakan keadilan Tuhan, tidak lebih….

I’m sorry God for my question….

0 komentar:

 
template by